Saturday, November 8, 2014

Bagi Pasien Kanker Paru, Merokok Akan Memperpendek Harapan Hidup


Kuala Lumpur, Selain memang dapat menyebabkan kanker paru, merokok juga diketahui mempunyai efek buruk bagi pasien. Pakar mengatakan bahwa jika pasien kanker paru masih merokok ketika menjalani pengobatan, bisa dipastikan bukan manfaat yang didapat, malah merugikan.

‎Carolyn Dresler, MD, MPA, associate director for Tobacco Products, Food and Drugs Association (FDA) America, mengatakan bahwa pasien kanker paru yang merokok hanya akan memperlambat proses pengobatan. Sebabnya, karsinogen yang terkandung dalam rokok diketahui membuat sel tumor berkembang lebih cepat.

"Sebanyak 7000 karsinogen yang ada di dalam rokok mempunyai pengaruh dalam perkembangan tumor. Itu sebabnya pengobatan pada pasien kanker paru yang merokok akan lebih sulit dan memakan waktu lebih lama," tutur Dr Dresler dalam Asia Pacific Lung Cancer Conference 2014 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, dan ditulis Minggu (9/11/2014).

Tema yang diangkat Dr Dresler pada kesempatan ini adalah Smoking Affects Lung Cancer Treatment. Dalam penjelasannya, Dr Dresler menjelaskan bagaimana rokok mempengaruhi perkembangan tumor serta mengurangi pengaruh obat.

Ketika seseorang merokok, racun-racun dalam rokok akan mengaktifkan produksi protein kinase A dan B dalam tubuh. Penelitian membuktikan bahwa protein ini sangat berpengaruh dalam pertumbuhan tumor.

Protein kinase A dan B ini diketahui membuat tubuh kehilangan kontrol terhadap sel tumor, terutama sel yang mempengaruhi pertumbuhannya. Sel-sel yang lepas kendali inilah yang akan memakan sel tubuh yang sehat dan menyalurkan saripatinya ke tumor sehingga tumor akan tumbuh besar.

Bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan ‎sel tumor, merokok juga diketahui dapat mengurangi pengaruh obat-obatan yang diberikan pada pasien. Beberapa zat yang terkandung dalam rokok diketahui menutup atau memblokir akses obat menuju daerah penyakit yang dituju.

"Hal ini menyebabkan beberapa obat seperti clitaxel, docetaxel vinorelbine dan etoposide berkurang keampuhannya," tutur Dr Dresler lagi.

Karena itu, ia sangat menganjurkan agar program berhenti merokok juga dimasukkan ke dalam program pengobatan bagi pasien kanker. Tentunya, hal ini bertujuan agar pengobatan yang dilakukan pasien dapat berjalan maksimal dan pasien mempunyai kualitas hidup yang lebih baik.

"Saya percaya pencegahan diperlukan agar anak-anak tak merokok. Hanya saja program berhenti merokok juga harus diperhatikan bagi pasien kanker. Dokter harus memastikan pasien tidak merokok ketika menjalani pengobatan. Jangan lupa juga untuk mengharuskan pasien menjalani program berhenti merokok jika memang ia masih merokok," tandasnya

sumber: http://health.detik.com/read/2014/11/09/080229/2742962/763/bagi-pasien-kanker-paru-merokok-akan-memperpendek-harapan-hidup?l992203755

0 comments:

Post a Comment