ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Saat ini, jumlah anggaran pertahanan pertahanan baru mencapai Rp83 triliun/tahun atau 0,8% dari total APBN. Ryamizard menegaskan bahwa angka tersebut masih kurang dari ideal. Menurutnya, minimal anggaran yang dibutuhkan untuk memperkuat sistem pertahanan sebesar 1,5% dari anggaran pendapatan dan belanja negara. Jokowi pun menegaskan bahwa penguatan pertahanan laut merupakan langkah strategis. Presiden menganggap selama ini terlalu banyak kapal asing di lauta Indonesia. Sebagian besa dari kapal asing itu tidak me miliki izin operasional untu menangkap ikan di peraira Indonesia. Akibatnya, kat Jokowi, potensi perairan lebi banyak dinikmati kapal-kapa asing ketimbang nelaya lokal.
"Ada sekitar 5.400 kapa lalu-lalang di perairan kit setiap hari, tapi sebagia besar tidak berizin. Itu suli dipantau," kata Jokowi. Jokowi memahami lemah nya pengawasan di laut akibat jumlah armada yan jauh dari memadai. Jokow menegaskan pentingnya pe nambahan armada kapa patroli penegak hukum, se perti dari TN-AL dan piha kepolisian.Penambahan anggaran Terkait dengan rencan untuk memperkuat alutsista mantan Gubernur Jakart itu berencana menaikka anggaran pertahanan untu menopang sistem penga wasan di laut. Namun, jelas nya, penambahan anggara itu bergantung pada pertum buhan ekonomi nasional.
"Minimal pertumbuha ekonomi 7%, kemudian ang garan pertahanan bisa di tingkatkan tiga kali lipat dar jumlah sekarang. Kalau tidak dari mana anggarannya?" Jokowi juga menegaskan bahwa pengadaan alutsista tidak hanya pada pembelian, tapi juga harus ada transfer teknologi, seperti yang telah dilakukan dengan Korea Selatan. Penguatan industri alutsista nasional bertujuan mengurangi beban impor.
Di masa depan, ia berharap Indonesia mampu memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri tanpa harus bergantung pada negara lain. "Pertama, kami menambah kapasitas dan juga kami lakukan transfer of technology (alih teknologi) dulu. Baru kemudian mandiri," ujarnya. Pada perhelatan Indo Defence yang berlangsung 5-8 November 2014 di Kemayoran, Jakarta, Indonesia menjalin kerja sama alutsista dengan sejumlah negara, seperti produsen pesawat PT Dirgantara Indonesia menandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding dengan Honeywell Aerospace asal Amerika Serikat. Adapun PT Pindad menjalin kerja sama dengan Turki untuk pembuatan dan pengembangan medium tank.
Jokowi juga akan meningkatkan jalur distribusi laut dengan membangun infrastruktur kelautan. "Akan disiapkan hal-hal untuk mendukung program itu (kemaritiman dan pertahanan).Kalau nanti sudah dimulai, bisa dilihat," pungkas mantan Wali Kota Surakarta itu.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com/hottopic/read/5779/Konsentrasi-Penguatan-Alutsista-Laut/2014/11/08
0 comments:
Post a Comment